Powered by Blogger.

Tentang Saya

Thursday, December 19, 2013

PENGERTIAN MACAM MACAM TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

Pengertian, macam-macam topologi jaringan komputer ~ Saat ini sudah banyak sekali pengguna perangkat topologi jaringan komputer, terutama di perkantoran dan sebagainya. Penggunaannya sangat membantu upaya mempermudah akses suatu data ke server secara bersamaan. Hal inilah yang merupakan alasan utama pembentukan topologi jaringan komputer tersebut. Dan seiring dengan perkembangan jaringan maka berkembang pula macam-macam topologi jaringan komputer tersebut.

Pengertian topologi jaringan komputer

Pengertian topologi jaringan adalah suatu tehnik untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya yang merangkai menjadi sebuah jaringan, dimana penggunaan topologi jaringan didasarkan pada biaya, kecepatan akses data, ukuran maupun tingkat konektivitas yang akan mempengaruhi kualitas maupun efiensi suatu jaringan.

Ada bermacam macam topologi jaringan komputer yang banyak di gunakan saat ini antara lain adalah Topologi Bus, Topologi Ring, Topologi Star, Topologi Mesh, Topologi Linear, masing-masing jenis topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangannnya sendiri.

Macam-macam topologi jaringan komputer

1. Topologi Bus
topologi bus

Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung hanya menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel koaksial dan dilekatkan menggunakan T-Connector. Untuk memaksimalkan penggunaan jaringan ini sebaiknya menggunakan kabel Fiber Optic karena kestabilan resistensi sehingga dapat mengirimkan data lebih baik.

Kelebihan Topologi Bus :
1. Mudah untuk dikembangkan
2. Tidak memerlukan kabel yang banyak
3. Hemat biaya pemasangan

Kelemahan topologi bus :
1. Tidak stabil, jika salah satu komputer terganggu maka jaringan akan terganggu
2. Tingkat deteksi kesalahan sangat kecil
3. Sulit mencari gangguan pada jaringan
3. Tingkat lalu lintas tinggi / sering terjadi antrian data
4. Untuk jarak jauh diperlukan repeater

2.Topologi Ring
topologi ring


Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token, Token berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya. seluruh komputer akan menerima setiap signal informasi yang mengalir, informasi akan diterima jika memang sudah sesuai dengan alamat yang dituju, dan signal informasi akan diabaikan jika bukan merupakan alamatnya sendiri. Dengan kata lain proses ini akan berlanjut terus hingga sinyal data diterima ditujuan.

Kelebihan :
1. Tidak menggunakan banyak kabel
2. Tingkat kerumitan pemasangan rendah
3. Mudah instalasi
4. Tidak akan terjadi tabrak data
5. Mudah dirancang

Kekurangan :
1. peka kesalahan jaringan
2. Sulit untuk dikembangkan
3. Jika salah satu titik jaringan terganggu maka seluruh komunikasi data dapat terganggu

3. Topologi Star
topologi star

Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan Hub, dimana fungsi dari Hub ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung. Karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi.

Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2. Perubahan stasiun mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
3. Mudah melakukan control
4. Tingkat keamanan tinggi
5. Paling fleksibel

Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan jaringan lambat
3. Jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat
4. Jaingan memakan biaya tinggi
5. Jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan


4. Topologi Tree
topologi tree

Topologi tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan 1 topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral.
Pada jaringan ini memiliki beberapa tingkatan simpul yang ditetapkan dengan suatu hirarki, gambarannya adalah semakin tinggi kedudukannya maka semakin tinggi pula hirarki-nya. Setiap simpul yang memiliki kedudukan tinggi dapat mengatur simpul yang memiliki kedudukan yang rendah. Data dikirim dari pusat simpul kemudian bergerak menuju simpul rendah dan menuju ke simpul yang lebih tinggi terlebih dahulu.
Topologi tree ini memiliki kelebihan dan kelemahan yang sama dengan topologi star antara lain :

Kelebihan :
1. Deteksi kesalahan mudah dilakukan
2/ Perubahan bentuk suatu kelompok mudah dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain
3. Mudah melakukan control

Kekurangan :
1. Menggunakan banyak kabel
2. Sering terjadi tabrakan data
3. Jika simpul yang lebih tinggi rusak maka simpul yang lebih rendah akan terganggu juga
4. Cara kerja lambat

5.Topologi  Mesh / Jala
topologi mesh

Topologi Mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara langsung ke setiap titik perangkat lainnya. Setiap titik komputer akan mempunyai titik yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya.

Kelebihan :
1. Dinamis dalam memperbaiki setiap kerusakan titik jaringan komputer
2. Data langsung dikirimkan ke tujuan tanpa harus melalui komputer lain
3. Data lebih cepat proses pengiriman data
4. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer tidak akan mengganggu komputer lainnya

Kekurangan :
1. Biaya untuk memasangnya sangat besar.
2. Perlu banyak kabel
3. Perlu banyak port I/O , setiap komputer diperlukan n-1 port I/O dan sebanyak n(n-1)/2 koneksi. Misalnya ada 4 komputer maka diperlukan kabel koneksi sebanyak 4(4-1)/2 =6 kabel dan memerlukan 4-1 = 3 port.
4. Proses instalasi sulit dan rumit

6. Topologi linear
topologi linear

Topologi ini merupakan perluasan dari dari topologi bus dimana kabel utama harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector. Topologi tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58.

Kelebihan :
1. Sederhana jaringannya
2. Hemat kabel
3. Mudah untuk dikembangkan

Kekurangan :
1. Deteksi kesalahan sangat kecil
2. Keamanan kurang terjamin
3. Lalu lintas data tinggi
4. Kecepatan transfer tergantung kepada jumlah pengguna, kecepatan turun jika jumlah pemakai bertambah

Demikianlah artikel pengertian macam-macam topologi jaringan komputer, semoga dapat memberikan manfaat, salam belajar menjadi blogger

Monday, December 16, 2013

Routing Protocol

Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
1. Interior Routing Protocol
Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui:

  • Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi UNIX dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma yang bekerja dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1 gateway, sehingga jika melewati beberapa gateway maka metriknya juga akan bertambah.
  • Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resource komputer dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada routing ini rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat melewati dua atau lebih rute secara pararel.
2. Exterior Routing Protocol
Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi routingnya.
  • Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya sebagai router utama. akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.
  • Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan pada ISP besar yang akan dipilih.

Wednesday, June 5, 2013

Pengertian Routing dan Router

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

Konsep dasar routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak langsung.

  • Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3
  • Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
Jenis Konfigurasi Routing
  1. Minimal Routing merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya pemakaian lokal saja.
  2. Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
  3. Dinamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu rute. Dinamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing yang dapat memakan resource komputer.


 Sedangkan Router adalah perangkat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang mempunyai protocol yang sama. sehingga dengan menggunakan router kita bisa menghubungkan 2 ip address yang memiliki host yang berbeda. contohnya kita bisa menghubungkan IP Address 192.168.1.2 dengan IP address 192.169.10.1.Router sangat berperan untuk jaringan berskala menengah ke atas karena digunakan untuk membagi jaringan. Router memiliki beberapa jenis, diantaranya:

  • Router Aplikasi
  • Router Hardware, dan
  • Router PC
Keterangan:
  • Router Aplikasi merupakan perangkat lunak atau program aplikasi yang dapat kita instal pada komputer sehingga sistem operasi tersebut bisa berfungsi sebagai router, beberapa contoh router aplikasi diantaranya: winroute, wingate dan lain-lain.
  • Router hardware merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang mempunyai fungsi sebagai router sehingga perangkat keras tersebut dapat membagi IP address.
  • Router PC merupakan sistem operasi yang diinstal pada komputer sehingga komputer tersebut mempunyai kemampuan untuk membagi jaringan
Jika ditinjau secara umum jenis router ada 2 macam diantaranya:
  • Router static merupakan router yang mempunyai tabel routing static sehingga harus disetting secara manual oleh adminisrator.
  • Router dinamic merupakan router yang mimiliki tabel routing dinamic yang memiliki kemampuan mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling berhubungan dengan router yang lain.

Tuesday, April 2, 2013

Nah Apa itu MPLS. . . . . ?


             Apa itu Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah suatu solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh kecepatan network, rancangan lalu-lintas dan manajemen. MPLS telah muncul sebagai suatu solusi rapi untuk menemui bandwidth-management dan kebutuhan untuk jaringan tulang punggung berasis IP selanjutnya. Pengertian ini memberikan gambaran mendalam pada teknologi MPLS, dengan penekanan pada protokol. Pada masa sekarang, internet meningkatkan layanan kedalam suatu jaringan untuk meningkatkan variasi dari suatu aplikasi bagi komnsumen dan bisnis. Disamping data tradisional yang sekarang disajikan internet, suara baru dan multimedia jasa sedang dikembangkan dan disebarkan.

       Salah satu layanan yang mulai banyak digemari adalah layanan yang dapat menghubungkan seseorang dengan orang lain untuk bertransaksi dan menukar data dengan aman. Layanan ini menggunakan teknologi VPN-IP. Komponen-komponen layanan komunikasi itu, menurut Achmad Sugiarto, GM Datakom Divisi Multi Media PT Telkom, antara lain keandalan, jangkauan, dan keamanan penggunaan. Teknologi VPN-IP memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan saluran sewa, frame relay, maupun ATM, dan juga menawarkan solusi yang lebih murah.
 
        Hasil penelitian InternetWeek Research memperlihatkan bahwa alasan utama para manajer teknologi informasi (TI) memilih teknologi VPN-IP dibandingkan dengan teknologi lainnya adalah untuk mengurangi biaya komunikasi yang cukup tinggi. Alasan ini merupakan dasar yang kuat bagi manajer TI untuk menggunakan layanan VPN-IP karena tidak perlu waktu berlama-lama untuk mendapat persetujuan dari manajemen.
Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. Di masa lalu, perusahaan yang hendak menghubungkan cabang-cabang kantornya dalam suatu jaringan akan mengunakan saluran sewa secara titik ke titik (point to point) yang tentu saja biayanya sangat besar.

Seiring dengan maraknya penggunaan Internet, banyak perusahaan yang kemudian beralih menggunakan Internet sebagai bagian dari jaringan mereka untuk menghemat biaya. VPN adalah salah satu cara untuk membuat sambungan any to any di atas jaringan publik seperti Internet, tanpa klien yang satu dengan klien yang lain saling mengetahui.
 
Dewasa ini ada dua teknik yang dikenal untuk mengembangkan VPN di atas jaringan Internet yaitu Internet protocol security yang disingkat dengan IPSec, dan multiprotocol label switching (MPLS). Dua kelompok kerja di Internet Engineering Task Force (IETF) telah memfokuskan diri pada mekanisme keamanan di Internet, standardisasi label switching dan mutu layanan (quality of services/QoS) yang berhubungan dengan arsitektur VPN. Adapun kelompok kerja MPLS yang berada di bawah area routing, di sisi lain mengembangkan mekanisme untuk mendukung higher layer resource reservation, QoS dan definisi perilaku host. Para penyedia jasa biasanya menawarkan salah satu di antara kedua arsitektur jaringan ini berdasarkan kebutuhan pelanggan dan pasar yang dilayaninya.

MPLS melaksanakan fungsi sebagai berikut:

  • Menghubungkan protokol satu dengan lainnya dengan Resource Reservation Protocol (RSVP) dan membuka Shortest Path First (OSPF). 
  • Menetapkan mekanisme untuk mengatur arus traffic berbagai jalur, seperti arus antar perangkat keras yang berbeda, mesin, atau untuk arus pada aplikasi yang berbeda. 
  • Digunakan untuk memetakan IP secara sederhana. 
  • Mendukung IP, ATM dan Frame-Relay Layer-2 protokol.
Komponen-komponen MPLS

                Di dalam MPLS, transmisi data terjadi pada LSPS. LSPS adalah suatu urutan label pada masing-masing ranting jaringan sepanjang alur dari sumber sampai ke tujuan. Kecepatan tinggi menswitch data dimungkinkan oleh perangkat keras ke paket tombol secara cepat antar mata rantai jaringan. Adapun bagian dan komponen MPLS yaitu,
  •  LSRs dan LERs 
                LSR adalah alat penerus kecepatan tinggi dalam inti dari suatu jaringan MPLS yang    menggunakan protokol pemberian isyarat label sesuai dan kecepatan tinggi menswitch data yang didasarkan alur yang telah dibentuk. 
                 LER adalah suatu alat yang beroperasi di jaringan akses dan MPLS. LERs mendukung berbagai port yang dihubungkan ke network(seperti penyiaran ulang, ATM dan Ethernet).
  • FEC
            Sebagai lawan IP konvensional dalam MPLS, tugas dari FEC dilakukan hanya sekali ketika paket masuk jaringan itu. FECs didasarkan pada kebutuhan jasa atau pelayanan yang ditentukan ke dalam satuan paket. Masing-Masing LSR membangun suatu tempat untuk menetapkan suatu Label Information Base (LIB) apakah terdiri atas FEC.
  • Labels and Label Findings
                 Suatu label dalam format yang paling sederhana berguna untuk mengidentifikasikah alur suatu paket. Label ini memberikan batasan-batasan sebagai berikut,
- tujuan unicast routing
- teknik traffic
- multicast
- virtual private network (VPN)
- QoS
                Format label umum ditunjukkan pada gambar 1. Label dapat ditempelkan di pusat dari data link layer (ATM VCI/VPI di gambar 2 dan frame relay DLCI di gambar 3).
  • Label Creation
                     Ada beberapa metode yang digunakan di dalam penciptaan label yaitu :
- metode topology, dengan menggunakan proses normal dari routing protokol seperti OSPF dan BGP
- metode request, dengan menggunakan proses yang berdasarkan control traffic seperti RSVP
- metode traffic, dengan menggunakan penerimaan paket ke penyaluran trigger dari label
  • Label Distribution
                 Protokol yang ada, seperti BGP, digunakan sebagai informasi label dalam protokol itu. IETF juga menggambarkan suatu protokol baru yang dikenel sebagai distribusi label protokol karena pemberian isyarat yang tegas dan manajemen ruang. Suatu ringkasan dari berbagai rencana untuk pertukaran label sebagai berikut:
- LDP, IP ditujukan ke dalam label
- RSVP, CR-LDP digunakan untuk reservasi sumber daya dan teknik traffic.
- PIM (PROTOCOL multicast), digunakan sendiri untuk multicast label negara yang memetakan.
- BGP, eksternal label (VPN)
  • Label Switched Paths (LSPs)
           Di dalam suatu daerah MPLS, suatu alur disediakan paket yang ditentukan untuk bepergian didasarkan pada suatu FEC. LSP disediakan sebelum transmisi data. MPLS menyediakan dua pilihan berikut untuk menyediakan suatu LSP :
- hop-by-hop routing, setiap LSR dengan bebas memilih loncatan berikutnya untuk FEC ditentukan.
- explicit rouiting, seperti ke sumber routing.
  • Label Spaces
              Label yang digunakan oleh suatu LSR untuk FEC-Label binding digolongkan sebagai berikut:
- per platform, Label-label dialokasikan dari suatu common pool. Tidak ada dua label yang didistribusikan ke antarruang yang berbeda yang mempunyai harga sama.
- per interface, jangkauan label disesuaikan dengan antar ruang. Nilai-Nilai label menyajikan tentang alat penghubung yang berbeda bisa sama.
  • Label Merging
          Arus traffic yang dating dari alat penghubung berbeda dapat digabungkan bersama-sama dan yang diswitch menggunakan suatu label umum jika mereka sedang melintasi jaringan ke arah tujuan akhir sama. Ini dikenal sebagai stream merging.

  • Label Retention
              MPLS menggambarkan label bindings diterima dari LSRS bukanlah loncatan berikutnya untuk FEC yang ditentukan. Dua gaya digambarkan :
- conservative, bindings antar suatu label dan suatu FEC yang yang diterima dari LSRS bukanlah loncatan berikutnya untuk FEC yang dibuang. Gaya ini memerlukan suatu LSR untuk memelihara lebih sedikit label. Ini direkomendasikan untuk ATM-LSRs.
- liberal, bindings antar suatu label dan suatu FEC yang yang diterima dari LSRS yang bukanlah loncatan berikutnya untuk FEC yang ditahan. Gaya ini mempertimbangkan adaptasi lebih cepat ke perubahan topologi dan mempertimbangkan penyambungan traffic ke LSPs lain dalam hal perubahan.
  • Label Control
                  MPLS menggambarkan gaya untuk mendistribusikan label ke LSRs yang berdekatan.
- independent, suatu LSR mengenali FEC tertentu dan membuat keputusan untuk mengikat suatu label kepada FEC dengan bebas untuk mendistribusikannya. FECs baru dikenali di mana saja rute baru yang kelihatan oleh penerus.
- ordered, suatu LSR mengikat suatu label untuk FEC tertentu dan hanya untuk penerus jalan ke luar atau telah menerima suatu label yang mengikat untuk FEC dari loncatan LSR berikutnya. Gaya ini direkomendasikan untuk ATM-LSRs.
  • Signaling Mechanism
- label request, menggunakan mekanisme ini, suatu LSR meminta suatu label dari nya ke downstream neighbor sehingga dapat mengikat FEC yang spesifik. Mekanisme ini dapat digunakan selama rantai LSRs yang atas sampai ke luar LER.
- label mapping, respon ke table request , suatu ke downstream LSR akan mengirimkan suatu label kepada ke pemrakarsa upstream yang menggunakan label yang memetakan mekanisme.
  • Label Distribution Protocol
              LDP adalah suatu protokol baru untuk distribusi label yang mengikat informasi ke LSRs di dalam suatu jaringan MPLS. LDP digunakan untuk peta FECs ke label, pada gilirannya membuatLSPs.
 Jeni-jenis dari pesan LDP:
- discovery messages, memberitahu dan menjaga kehadiran LSR di suatu jaringan.
- session messages, menetapkan, menjaga dan mengakhiri sesi antar LDP.
- advertisement messages-membuat, mengubah dan menghapus label yang memetakan  untuk FECs.
- notification messages, menyediakan informasi kesalahan isyarat dan informasi.
  • Label Stack
         Mekanisme tumpukan label yang mempertimbangkan operasi hirarkis dalam daerah MPLS. Pada dasarnya memperbolehkan MPLS untuk digunakan secara serempak.
  • Traffic Engineering
        Teknik traffic sebagai proses yang meningkatkan keseluruhan pemanfaatan jaringan dengan mencoba untuk menciptakan suatu kesamaan atau membedakan distribusi traffic sepanjang seluruh jaringan itu. Suatu hasil penting untuk proses ini adalah penghindaran dari kebuntuan pada setiap alur.
  • CR
             Counstrain based Routing mempertimbangkan parameter seperti bandwidth, delay, hop count, QoS, dll.
       CR dapat digunakan bersama dengan MPLS untuk menyediakan LSPS. IETF telah menggambarkan suatu komponen CR-LDP untuk memudahkan CR.

Keunggulan MPLS
             IPSec adalah prasarana jaringan yang memiliki keamanan tingkat tinggi untuk mengirim data berharga melalui jaringan publik, semisal Internet. Jaringan ini memberikan tingkat privasi dan keamanan data melalui mekanisme tunneling dan pengacakan. Caranya dengan menciptakan lorong (tunnel) antara titik-titik yang hendak dihubungkan.

              Karena bisa dibangun di atas jaringan Internet, jaringan ini sangat menarik bagi banyak penyedia jasa Internet (Internet service provider/ISP). Mereka dapat menawarkan banyak pilihan dalam membangun struktur jaringan dan aplikasi layanan.

            Pada VPN yng berbasis IPSec, modifikasi terhadap aplikasi tidak dibutuhkan sehingga pengguna tidak perlu membuat sistem keamanan untuk setiap aplikasi atau setiap komputer. IPSec merupakan solusi yang baik bagi remote access atau pengguna yang bergerak (mobile).
Namun, dari segi penyedia jasa, prasarana IPSec memiliki sejumlah kelemahan, terutama dari sisi operasional. Persoalannya, prasarana jaringan yang harus dibangun akan sangat kompleks sehingga tingkat skalabilitasnya rendah.
        
        Arsitektur MPLS hadir untuk mengatasi kompleksitas jaringan IPSec. kebalikan dari jaringan IPSec yang bagus untuk hubungan remote access, keunggulan MPLS justru karena ditempatkan di jaringan inti penyedia jasa. Dari sini QoS, penataan lalu lintas dan penggunaan bandwidth dapat dikendalikan sepenuhnya.

            Sesuai namanya, arsitektur MPLS menggunakan label untuk membedakan klien yang satu dengan klien yang lainnya. Di atas jaringan yang sama, titik yang memiliki label yang sama terhubung dan menjadi satu VPN, sehingga tidak perlu lagi menciptakan lorong antartitik.
MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik, tidak kalah dari keamanan pada jaringan frame relay maupun ATM. Bagi pelanggan yang sangat mengutamakan keamanan, di perbankan misalnya, tingkat keamanan MPLS ini malah masih dapat ditingkatkan lagi dengan menggabungkan MPLS dengan IPSec.

             Dalam kaitan ini MPLS digunakan untuk mengamankan jaringan terhadap akses dari VPN lain, dan IPSec digunakan untuk mengamankan jaringan pelanggan terhadap akses yang tidak diinginkan dari penyedia layanan MPLS-nya sendiri.

                 Dilihat dari sisi penyedia jasa, MPLS merupakan solusi yang baik karena fleksibel dan skalabel. Fleksibel karena seluruh pelanggan dapat menggunakan perangkat dan konfigurasi perangkat lunak yang sejenis untuk bermacam-macam jenis layanan premium seperti VoIP, Internet, Intranet, extranet, dan VPN-dial. Semua layanan dapat diaktifkan hanya dengan perubahan parameter di konfigurasi perangkat lunaknya.

          Ia skalabel karena perangkat yang ada di sisi pelanggan hanya perlu melakukan peering ke perangkat akses di sisi penyedia jasa. Klien tidak perlu melakukan site-to-site peering meskipun ada penambahan atau pengurangan jumlah site pada VPN pelanggan tadi. Semua penambahan dan pengurangan site VPN akan dideteksi secara otomatis oleh perangkat akses MPLS yang terdekat dan akan disebarluaskan ke member VPN yang lain.

           Layanan VPN berbasiskan MPLS mulai populer di banyak negara termasuk Eropa, Asia, dan Amerika. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa penyedia jasa yang berencana untuk menjual layanan VPN berbasis MPLS ini.

Thursday, March 21, 2013

Perkembangan Telekomunikasi

telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan sangat cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol), Teknologi satelit yang memugkin melakukan komuikasi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.Teknologi telekomunikasi bergerak(mobile technology) juga mengalami perkembangan yang sangat cepat dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 4G dan bahwakan 5G.

a)    Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)

Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi ponsel pertama yangmenggunakan sistem analog, seperti AMPS (Advanced Mobile Phone System). Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 seiring penemuan mikroprosesoruntuk komunikasi nirkabel. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistemyang digunakan masih bersifat regional. Kekurangan generasi 1-G adalahkecepatannya rendah (low-speed)dan ukurannya yang terlalu besar untukdipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga danperforma baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memilikimasalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitaspengguna terbatas pada jangkauan area telpon seluler. Teknologi 1G hanya bisamelayani komunikasi suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS(Analog Mobile Phone System)[1]

B)    Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)

Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhanakan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologidigital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access(TDMA) dan Code Division Multiple Access ( CDMA) dalam teknik komunikasinya.Generasi 2G mulai memperkenalkan teknologi layanan pertukaran data, namunmasih tergolong sederhana karena masih dibatasi bandwidth 14,4 kbps. Layananini sering dikenal masyarakat dengan istilah layanan pesan singkat atau SMS(Short Message Service).Kemampuan teknologi 2G adalah sebagai berikut :
•Selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS(Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirimpesan pendek sebanyak 160 karakter).
•Mendukung voice mail, call waiting, dan transfer data dengankecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kecepatan sebesaritu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtoneMIDI .Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segikapasitas juga lebih besar.
Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karenaberbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyaldigital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suaraakibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan dipenerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog, efisiensispektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi sistemyang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital.
Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat baterai ,sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.Kelemahan teknologi 2G terletak pada kecepatan transfer data yangmasih rendah (kecepatan rendah – menengah). Tidak efisien untuk trafik rendah.Selain itu, jangkauan jaringan juga masih terbatas sehingga, sangat tergantungoleh adanya BTS (cell Tower). Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT

C)    2.5 G

GPRS (The General Packet Radio Service) – 2.5G – adalah terobosan terbaru di generasi ke dua ini. GPRS jg adalah akar dari munculnya 4G. lahir pada tahu 1997 GPRS dengan sigap menggantikan CSD yang boros. dengan GPRS anda bisa dipastikan “Always on” anda dapat terhubung ke internet dimana saja dan kapan saja. secara teori kecepatan gprs mampu mencapai 100kbps walau dalam kenyataannya kita tidak pernah mencapai kecepatan 40kbps sekalipun.hhehe ;) GPRS juga membuat anda lebih irit karena hitungannya menjadi per kilobyte bukan lagi permenit seperti CSD.
GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing).

d)    3G

Sekarang lagi ramai dibicarakan tentang generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering disebut 3G..Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne). UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan teknologi dari  GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akese data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Services memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA).
Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second). Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch (cs) dan packet switch (ps) pada link yang menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS (RNC) sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface (link antara Mobile Equipment dengan Base Station). HSPDA (Higth Speed Packet Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps.
Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G(IMT 2000). Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base statio (Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA(Wideband Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5 MHz. oleh karena itu perlu penambahan radio access network control (RNC) dan juga perlu penambahan base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan juga
upgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN.

Oleh karena itu untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya penambahan Base Station/ Node B, RNC(Radio Network Controller) dan biaya upgrade software pada MSC (Mobile Switching Centre), SGSN(Serving GPRS Support Node), GGSN(Gateway GPRS Suppor Node) dan jaringan lain.
Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing.
UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai 2Mbps (indoor dan low range outdoor). Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah memadai.Dalam analisa saya, GPRS kurang sukses di pakai di Indonesia karena belum banyak pelanggan yang membutuhkan akes internet dalam keadaan bergerak, tarif yang mahal dibandingkan dengan layanan yang diberikan oleh WLAN, kecepatan akses data yang belum stabil merupakan beberapa alas an kurang suksesnya implementasi teknologi GPRS.

e)    4G

Teknologi 4G (Fourth Generation) adalah teknologi kelanjutan dari proses perkembangan teknologi telepon seluler (mobile phone). Sebelumnya masyarakat telah sangat mengenal dengan teknologi 2G (Second Generation) yang sangat ngetrend dengan teknologi voice call dan SMS. Baru-baru ini masyarakat dikenalkan dengan teknologi 3G (Third Generation) dengan andalannya teknologi video call. Di generasi keempat (4G), masyarakat akan cenderung dibawa pada sebuah koneksi yang bisa selalu terhubung setiap saat. Atau bisa dijabarkan dengan istilah kapan saja, dimana saja dan bahkan dengan perangkat apa saja.
Istilah 4G digunakan secara luas untuk menggabungkan beberapa macam sistem komunikasi broadband wireless access ke dalam sebuah sistem komunikasi dan bukan hanya sistem telepon seluler saja melainkan juga menunjang keberadaan fixed wireless network seperti Wi Fi (Wireless Fidelity) dan Wi Max (Wireless Metropolitan Access). Oleh karena itu, sistem 4G diharapkan menjadi sebuah sistem yang mampu menjembatani antara berbagai jaringan broadband wireless access yang telah ada di masyarakat secara seamlessly (tidak terasa proses perpindahan antar jaringan yang sedang digunakan) baik itu perangkatnya, jaringannya dan juga aplikasinya. Sehingga diharapkan pada tujuan akhir nanti dari kemunculan teknologi ini adalah untuk memuaskan para penggunanya. Dan salah satu parameter yang bisa dilihat adalah dengan meningkatnya permintaan dari pengguna itu sendiri.
Salah satu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan teknologi 4G adalah MAGIC :• M obile multimedia, penggunaan aplikasi bergerak di mana saja.
A nytime anywhere, kapan saja dan dimana saja.
G lobal mobility support, sangat mendukung kebebasan bergerak.
I ntegrated wireless solution, solusi perangkat wireless terintegrasi.
C ostumized personal service, layanan yang mampu mengekspresikan diri.
Dengan kemampuan dari teknologi 4G yang sedemikian canggih dalam menyelaraskan berbagai jaringan komunikasi pita lebar, diharapkan kehadiran teknologi semacam 4G ini dapat ditunjang dengan keberadaan industri dan penggunaan perangkat mobile seperti laptop, PDA dan handhelds yang semakin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin user friendly. Keberadaan yang dimaksud bukan hanya ada barangnya, tapi tentu saja dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan dengan kualitas yang memuaskan.

f)      Wimax

Wimax atau kepanjangan dari Worldwide Interoperability for Microwave Acces, ialah sebuah teknologi Regenerasi dari tenologi wireless atau jaringan nirkabel yaitu seperti Wi-Fi yang sekarang lagi banyak dibicarakan dan digunakan oleh masyarakat, teknologi wimax juga gak kalah tenar sama Wi-Fi katanaya wimax lebih besar kapasitas buat memberikan layanan data dan dapat berkecepatan sampai 70Mbps, teknologi wimax bukan hanya tenar saja melainkan dia akan menkjadi sebagian teknologi yang akan banyak digunakan oleh masyarakat khususnya di bidang IT dan industri, karena teknologi wimax merupakan impian banyak orang untuk medapatkan layanan informasi yang cepat dan murah tentunya, haha …mimpi itu akan segera terwujud dengan adanya teknologi wimax.

Karakteristik WiMAX :
Karakteristik utama yang dimiliki WiMAX antara lain:
• Versi awal IEEE 802.16a bekerja di frekuensi 10 – 66 GHz, sehingga cocok digunakan untuk
teknologi point to point.
• Versi IEEE 802.16 ini dapat digunakan untuk hubungan nonline outsite (NLOS).
• Kompatibel dengan digital switch yang ada (ATM,dll) dengan optimal data rate per user antara
300 kbps – 2 Mbps dan rangenya 5 – 8 km untuk maksimal throughput
Berdasarkan jumlah user yg menggunakan WiMAX terdapat  3 macam sekenario dalam penylenggaraannya :
1.PtP (Point to Point)
Terjadi  jika link WiMAX hanya di pakai untuk menyambungkn dua ti2k saja secara directional,jadi 1 base station (BS) hnya mnymbungkan 1 user saja , contohnya aplikasi WiMAX adalah untk Backhaul selular.
2. PMP (Point to Multipoint)
Terjadi jika link WiMAX hanya dipakai untuk menyambungkn ke berbagai user sekaligus secara omnidirectional yaaah mirip-mirp dikit lah sama prinsip seluler
3.Mesh
Mesh ini gabungan dari PtP dan PMP ,jadi dengan Mesh ini konfigurasi WiMAX menjadi maksimum dari sisi Coverage.

Keunggulan WiMAX dibandingakn Wi-FI  
  • Kemampuan WiMAX dalam menghantarkan data sampai denagn 75 megabit/detik (Mbps)  seadngakna WiFI hanya 11 Mbps
  • WiMAX ini bermain pada frekunsi yg cukup rendah lebar (2-6 gigahertz (GHZ)) sedangkan Wi-FI yg di atur dalm protokol 802.11b di 2,4 GHZ dan protokol 802.11a di 5 GHZ
  • Standard dari WiMAX ini yaitu dapat menyediakan konektifitas broadband jarak jauh dengan kecepatn DSL.
WiMAX dan Interferensi
semua teknologi wireles tentunya akan mengalami yang namanya interferensi (gangguan) dan begitu juga dengan WiMAX
naaaaah untuk mengatasi interferensi yg terjadi pada WiMAX ada beberapainovasi teknologi yg bisa digunakan dan bisa di adopsi oleh WiMAX
  • Teknologi OFDM berfungsi sebagai penghematan  bandwidth dan  mengtasi multipath, awalnya OFDM ini digunakan untuk mengatsi efek yg dihasilkan oleh multipath fading dalam lingkungan  wireless, untuk meminimalisai ISI dan mengakibatkan symbol rate dan kapasitas kanal menjadi rendah untuk itu OFDM menggunanakan symbol yg lebih panjang.
  • Power control (pengendalian daya) berfungsi sebgai penghemat konsumsi sumber daya power , dan power control ini juga mengurangi komsumsi daya dari CPE secara keseluruhan.
  • Directional antenna berfungsi untuk meningkatkan Fade margin, AAS (Adaptive antenna system)  memliki bentuk yang bisa di fokuskan pada satu arah ,tetapi dengan pemancaran sinyal dibatasi sesuai kebtuhan dari antena penerima pada arah yg dituju saja contohnya spotlight.
  •  Adaptive modulation berfungsi sebagai pengatur kebutuhan bandwidth dengan kualitas sambungan , dri fitur modulsi adaptive ini menyediakan sistem untuk melawan time-selective feding kunciinya dari modulasi adaptive ini yaitu meningkatkan rentang pola modulasi dan bisa digunkan untuk modulasi dngn hasil yg terbaik. [1]

g)    Mobile Broadband

Broadband merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.
Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang tumbuh dengan cepat dalam banyak bidang di awal 2000 an; satu penelitian menemukan bahwa penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikat tumbuh dari 6% pada Juni 2000 ke nyaris 30% pada 2003. Beberapa implementasi modern dari jalur lebar telah mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada pada awal internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan performa bervariasi di berbagai negara.
Negara dengan penetrasi penggunaan jalurlebar tertinggi di dunia adalah Korea Selatan, di mana 23,17% (data Desember 2003) penduduknya memanfaatkan koneksi jenis ini.[2] Jalur lebar sering dipanggil internet kecepatan-tinggi, karena biasanya memiliki kecepatan aliran data yang tinggi. Umumnya, hubungan ke pelanggan dengan kecepatan 256 kbit/d (0,256Mbit/d) atau lebih dianggap sebagai internet jalur lebar. International Telecommunication Union Sektor Standarisasi (ITU-T) rekomendasi I.113 mendefinisikan jalur lebar sebagai kapasitas pengiriman yang lebih cepat dari kecepatan utama ISDN pada 1,5 sampai 2 Mbit/d. Definisi FCC dari broadband sekitar 200 kbit/d dalam satu arah, dan jalur lebar canggih paling tidak 200 kbit/d dalam dua arah. OECD mendefinisikan jalur lebar sebagai 256 kbit/d dalam paling tidak satu arah dan kecepatan ini yang paling diterima di seluruh dunia.
Broadband internet melalui fiber optic (serat optik) saat ini merupakan teknologi yang paling handal yang dapat memberikan akses internet kecepatan tinggi. Solusi melalui fiber optic sangat cocok bagi perusahaan maupun individu yang membutuhkan koneksi cepat dan stabil untuk mendukung aplikasi aplikasi yang berjalan di atas infrastruktur internet.
Sedangkan MSAN merupakan perangkat access network yang melayani multi services, seperti ADSL, SHDSL, E1, POTS, Ethernet. Topologi MSAN sendiri merupakan biasanya stacking (bertingkat) atau master slave architecture yang berarti node slave digunakan sebagai perpanjangan tangan dari master. Jika node master tidak cukup maka akan digunakan slave untuk menambah kapasitas master. Dengan demikian dengan sebuah platform jaringan akses ini MSAN mampu mengakomodasi kebutuhan umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam jaringan PSTN dan NGN.
Multi Service Access Node memiliki tiga fungsi penting yaitu : 1. Sebagai sistem akses broadband, 2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network) dan  3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN. Dalam hal ekspansi teknologi, MSAN juga dapat diintegrasikan dengan GPON, GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mendeliver services sampai ke premise pelanggan menggunakan fiber optic cable. Jika sebelumnya customer menggunakan kabel tembaga pada instalasi perkabelan di sisi pelanggan, maka sekarang instalasi perkabelan bisa menggunakan optik. Keunggulannya adalah bandwidth yang ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps (downstream) sampai pelanggan tanpa ada kehilangan bandwidth. Konfigurasi network GPON adalah Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN), dan Optical Network Termination/Unit (ONT/ONU). Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun FTTB (fiber to the building) merupakan skema yang pas untuk GPON.

Perbedaan Prosesor Pentium dan Seleron

Celeron atau lengkapnya disebut dengan istilah Intel Celeron adalah nama resmi salah satu jenis/keluarga prosesor produksi Intel Corporation, merupakan prosesor single core. Prosesor ini dipasarkan ke konsumen sebagai prosesor kelas ekonomi (low end) atau prosesor berharga murah.

Intel Celeron kemudian berkembang menjadi Celeron D yang juga dipasarkan ke konsumen sebagai prosesor kelas ekonomi berharga murah. Seperti telah diketahui secara luas, perusahaan Intel, selain memproduksi prosesor desktop kelas low end, juga memproduksi prosesor desktop kelas high end, yaitu Intel Pentium (Pentium Classic, Pentium MMX, Pentium Pro, Pentium 2, Pentium 3, Pentium 4, Pentium D, Pentium Extreme Edition, Pentium Dual Core, Core 2 Duo hingga Core 2 Extreme dan Core 2 Quad).

Di Indonesia, khususnya kalangan pengguna komputer yang masih awam, seringkali rancu dalam memahami prosesor Celeron. Sebagian di antara mereka mengira bahwa Celeron adalah Pentium, bahkan tak jarang menuliskannya dengan istilah Pentium Celeron (?). Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa Pentium adalah prosesor desktop kelas high end, sedangkan Celeron adalah prosesor kelas ekonomi (low end), keduanya produksi perusahaan Intel. Celeron berbeda dengan Pentium. Celeron bukan Pentium. Fitur kedua prosesor ini berbeda jauh. Bila diamati secara seksama, perbedaan fitur ini kebanyakan terletak pada besar ukuran L2 Cache dan FSB-nya. Dengan kalimat ‘kasar’, dapat dikatakan bahwa Pentium adalah prosesor desktop kelas tinggi (lebih mahal harganya) sedangkan Celeron adalah prosesor desktop kelas rendahan (tentunya lebih murah harganya). Berikut ini dibahas lebih rinci mengenai prosesor Celeron. Silahkan membandingkan sendiri dengan prosesor desktop keluarga Pentium atau prosesor desktop high end lainnya yang telah dibahas pada bab terdahulu.

Prosesor desktop Intel Celeron banyak sekali jenis atau macamnya, antara lain Covington (250 nm), Mendocino (250 nm), Coppermine-128 (180 nm), Tualatin-256 (130 nm), Willamette-128 (180 nm), Northwood-128 (130 nm). Sedangkan Intel Celeron D, meliputi Prescott-256 (90 nm), Cedar Mill-512 (65 nm) dan Conroe-L (65 nm).

1. Celeron dengan nama sandi Covington

Prosesor Celeron bernama sandi Covington diproduksi dengan teknik fabrikasi 250 nm, berbasis mikroarsitektur Intel P6 (Pentium 2-based). Di dalam chip silikonnya mengandung 7,5 juta transistor, memiliki L1 Cache 32 KB, tidak memiliki L2 Cache. Besar FSB 66 MHz, clock speed (frekuensi) prosesor 266 MHz dan 300 MHz. Covington dilengkapi fitur yang mendukung teknologi MMX. Seluruh varian/model prosesor mengunakan dudukan slot 1 yang memiliki 242 pin ( 242-pin Slot 1 SEC (Single Edge Contact) processor package). Prosesor ini dirilis pertama kali pada tanggal 15 April 1998. Data selengkapnya disajikan pada Tabel
Prosesor Intel Celeron dengan nama sandi Covington

2. Celeron dengan nama sandi Mendocino
Sama seperti prosesor Covington, prosesor Celeron bernama sandi Mendocino diproduksi dengan teknik fabrikasi 250 nm, berbasis mikroarsitektur Intel P6 (Pentium 2-based). Di dalam chip silikonnya mengandung jumlah transistor yang lebih besar, yaitu 19 juta transistor, memiliki L1 Cache 32 KB dan L2 Cache integrated (on chip) 128 KB. Besar FSB 66 MHz, clock speed (frekuensi) prosesor berkisar 300 MHz hingga 533 MHz. Prosesor Mendocino dilengkapi fitur yang mendukung teknologi MMX. Sebagian varian/model prosesor mengunakan dudukan slot 1 yang memiliki 242 pin (242-pin Slot 1 SEPP: Single Edge Processor Package), sebagian lainnya menggunakan dudukan soket 370 PPGA. Fitur-fitur Celeron Mendocino tampak lebih bagus dibandingkan Celeron Covington. Prosesor ini dirilis pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1998. Data selengkapnya disajikan pada Tabel
Prosesor Intel Celeron dengan nama sandi Mendocino

3. Celeron dengan nama sandi Coppermine-128
Prosesor Celeron bernama sandi Coppermine-128 diproduksi dengan teknik fabrikasi 180 nm, berbasis mikroarsitektur Intel P6 (Pentium 3- Coppermine based). Di dalam chip silikonnya mengandung 28,1 juta transistor, memiliki L1 Cache 32 KB dan L2 Cache 128 KB on chip (integrated). Sebagian prosesor ber-FSB 66 MHz dan sebagian lainnya ber-FSB 100 MHz. Clock speed (frekuensi) prosesor berkisar 533 MHz hingga 1300 MHz. Prosesor Coppermine-128 dilengkapi fitur yang mendukung teknologi MMX dan SSE kependekan dari Streaming SIMD Extensions (Streaming ‘Single Instruction, Multiple Data’ Extensions). Seluruh varian/model prosesor mengunakan dudukan soket 370 PPGA. Prosesor ini dirilis pertama kali pada tanggal bulan Maret 2000. Data selengkapnya disajikan pada Tabel
Prosesor Intel Celeron dengan nama sandi Coppermine-128

4. Celeron dengan nama sandi Tualatin-256

Prosesor Celeron bernama sandi Tualatin-256 diproduksi dengan teknik fabrikasi 130 nm, berbasis mikroarsitektur Intel P6 (Pentium 3 Tualatin-based). Di dalam chip silikonnya mengandung 44 juta transistor, memiliki L1 Cache 32 KB, L2 Cache 256 KB. Besar FSB 100 MHz, clock speed (frekuensi) prosesor 1000 MHz hingga 1400 MHz. Prosesor Tualatin-256 dilengkapi fitur yang mendukung teknologi MMX dan SSE. Seluruh varian/model prosesor mengunakan dudukan dudukan soket 370 PPGA. Prosesor ini dirilis pertama kali pada tanggal 2 Oktober 2001. Data selengkapnya disajikan pada Tabel
Prosesor Intel Celeron dengan nama sandi Tualatin-256

5. Celeron dengan nama sandi Willamette-128
Prosesor Celeron bernama sandi Willamette-128 diproduksi dengan teknik fabrikasi 180 nm, berbasis mikroarsitektur NetBurst. Di dalam chip silikonnya mengandung 42 juta transistor, memiliki L1 Cache 12+8 KB, L2 Cache 128 KB. Besar FSB 400 MHz, clock speed (frekuensi) prosesor 1700 MHz dan 1800 MHz. Prosesor Willamette-128 dilengkapi fitur yang mendukung teknologi MMX, SSE, dan SSE2. Seluruh varian/model prosesor mengunakan dudukan soket 478. Prosesor ini dirilis pertama kali pada tanggal 15 Mei 2002. Data selengkapnya disajikan pada Tabel
Prosesor Intel Celeron dengan nama sandi Willamette-128

6. Celeron dengan nama sandi Northwood-128

Prosesor Celeron bernama sandi Northwood-128 diproduksi dengan teknik fabrikasi 130 nm, berbasis mikroarsitektur NetBurst. Di dalam chip silikonnya mengandung 55 juta transistor, memiliki L1 Cache 12+8 KB, L2 Cache 128 KB. Besar FSB 400 MHz, clock speed (frekuensi) prosesor 1800 MHz hingga 2800 MHz. Prosesor Northwood-128 dilengkapi fitur yang mendukung teknologi MMX, SSE, dan SSE2. Seluruh varian/model prosesor mengunakan dudukan soket 478. Prosesor ini dirilis pertama kali pada tanggal september 2002. Data selengkapnya disajikan pada Tabel
Prosesor Intel Celeron dengan nama sandi Northwood-128

Pentium 4 adalah mikroprosesor generasi ketujuh yang dibuat oleh Intel Corporation dan dirilis pada bulan November 2000 meneruskan prosesor Intel Pentium III. Nama perkenalan generasi awalnya adalah Willamette, kemudian dikembangkan kembali dengan nama perkenalan Northwood, Prescott, dan Cedar-Mill.

Nama
prosesor Intel Pentium 4

Nama perkenalan Willamette
Northwood
Prescott
Cedar-Mill

Luas
penampang Willamette: 217 mm2
Northwood: 131 mm2
Prescott: 112 mm2

Proses
produksi Willamette: 180 nm
Northwood: 130 nm
Prescott: 90 nm
Cedar-Mill: 65 nm

Jangkauan
kecepatan 1,3 GHz hingga 3,8 GHz
Transistor Willamette: 42.000.000
Northwood: 55.000.000
Prescott: 125.000.000

Instruksi
tambahan x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3 (Prescott dan Cedar-Mill), EM64T (Prescott dan Cedar-Mill), Intel xD (Execute Disable Bit untuk melindungi diri dari ancaman buffer overflow), Intel Hyper-Threading (beberapa prosesor Northwood, Prescott, dan Cedar-Mill), dan teknologi virtualisasi Intel (Vanderpool)

Bus sisi
depan (FSB) 400 MHz, 533 MHz, 800 MHz, atau 1.066 MHz (bersifat empat kali lipat atau quad)
Pipeline Willamette dan Northwood: 20
Prescott dan Cedar Mill: 31

Cache L1 Cache data: 8 KB (Wilamette, Northwood); 16 KB (Prescott, Cedar-Mill)
Cache instruksi: 12 KB
Cache L2 256 KB, 512 KB, atau 1.024 KB, dalam tubuh, kecepatan penuh (setara dengan kecepatan prosesor) dengan lebar lajur 256-bit

Jenis cache L2 Asosiatif delapan lajur, mendukung ECC
Cache memori 4 GB

Dudukan
prosesor FC-PGA 423 (Flip-Chip Pin-Grid Array)
FC-PGA Mikro 478 (Micro Flip-Chip Pin-Grid Array)
LGA 775 (Land Grid Array)

Dukungan
multiprosesor Tidak (hanya didukung oleh Intel Xeon)
Memori yang
didukung SDRAM: PC-133
DDR-SDRAM: PC-2100, PC-2700, PC-3200 (satu atau dua kanal)
DDR 2-SDRAM: PC-4200, PC-5300, PC-6400, PC-8000
RDRAM: PC-600, PC-700, PC-800, PC-1066.


Mungkin hanya itu saja untuk corat coretan saya pada hari ini...
Terima Kasih ^_^

Friday, February 8, 2013

Helloo....


Selamat pagii semua...
ini adalah blog pertama yang ku buat dan mohon maaf juga klw ada yang kurang. . . .


terimah kasih

sampaii jumpa kembali :)